Pesona Kedung Pengilon di Kabupaten Kendal, Bendungan dan Pengairan Era Zaman Penjajahan Belanda

2 komentar

Halo, Teman Farida!

Hampir empat bulan lamanya maka saya hanya #DiRumahAja karena saya takut dengan adanya virus Corona sehingga saya pun #DiRumahAja demi memutus rantai penyebaran virus Corona agar kita semua terhindar dari virus Corona.

Empat bulan #DiRumahAja membuat saya bosan dan akhirnya saya memutuskan ke Kedung Pengilon setelah saya lari pagi. Minggu ini tanggal 2 Agustus 2020 pada pukul setengah enam pagi maka saya pun berangkat untuk lari pagi dan kemudian jalan kaki menuju Kedung Pengilon.

Butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk menuju ke Kedung Pengilon dari rumah saya jika jalan kaki. Jarak rumah saya ke Kedung Pengilon yaitu 5 KM. Dan saya pun memakai masker saat lari pagi menuju ke Kedung Pengilon.

Sesampainya di Kedung Pengilon maka Kedung Pengilon sudah ramai oleh para wisatawan. Para wisatawan ini datang ke Kedung Pengilon dengan naik sepeda. Berbeda sekali dengan saya yang hanya jalan kaki untuk menuju ke Kedung Pengilon.

Kedung Pengilon


Setelah tiba di pintu masuk maka saya membeli tiket masuk terlebih dahulu yaitu lima ribu Rupiah untuk setiap satu orang. Sebelum masuk ke Kedung Pengilon maka jangan lupa untuk cuci tangan terlebih dahulu agar tangan bersih terbebas dari kuman dan virus. Pengelola wisata Kedung Pengilon memberikan fasilitas air bersih dan sabun untuk membunuh virus Corona di era new normal ini.

Kedung Pengilon


Setelah itu saatnya memasuki wisata Kedung Pengilon melalui jalur masing-masing. Jalur pertama untuk jalur sepeda dan jalur kedua untuk jalan kaki. Untuk kalian yang naik sepeda motor maka parkir terlebih dahulu di tempat parkir area Kedung Pengilon.

Kedung Pengilon


Lalu, sudahkah kalian tahu apa itu Kedung Pengilon? Menurut pendapat saya, Kedung Pengilon adalah bendungan untuk mengaliri sawah para warga desa Tunggulsari dan sekitarnya.

Kedung Pengilon


Kedung Pengilon merupakan tempat wisata yang berlokasi di desa Tunggulsari kecamatan Brangsong kabupaten Kendal. Kedung Pengilon ini juga merupakan bendungan peninggalan jaman penjajahan Belanda karena di terowongan pengairan air tersebut tertera tahun 1936 sebelum Indonesia merdeka. Dan berikut ini adalah beberapa tujuan saya datang ke Kedung Pengilon yaitu,

Kedung Pengilon


1. Untuk Mengenang Masa Lalu

Pertama kali saya datang ke Kedung Pengilon yaitu saat tahun 2008 waktu saya masih kelas tujuh sekolah menengah pertama. Karena saat itu teman-teman saya merupakan warga Tunggulsari maka saya pun akhirnya diajak datang ke Kedung Pengilon oleh teman-teman saya tersebut. Saya dan teman-teman saya datang ke Kedung Pengilon dengan naik sepeda.

Selanjutnya saya ke Kedung Pengilon lagi di tahun 2011 saat saya masih kelas sepuluh sekolah menengah kejuruan. Saat itu saya datang ke Kedung Pengilon bersama mantan pacar saya dengan menaiki sepeda motor. 

Kedung Pengilon


Kemudian di tahun 2020 ini untuk ketiga kalinya saya datang ke Kedung Pengilon bersama tetangga saya. Menurut pendapat saya, Kedung Pengilon dulu dan kini sungguh sangat berbeda. Dulu belum dikelola menjadi tempat wisata sehingga dulu gratis untuk masuk Kedung Pengilon. Dan kini pun Kedung Pengilon semakin cantik dan dikenal orang banyak setelah Kedung Pengilon menjadi tempat wisata.

2. Cinta dengan Tempat Wisata Lokal

Tujuan saya datang ke Kedung Pengilon yaitu saya ingin cinta dengan tempat wisata lokal karena lokasi Kedung Pengilon ini dekat dengan tempat tinggal saya. Maka dari itu saya pun cinta dengan tempat wisata lokal ini karena lokasinya yang dekat.

3. Banyak Spot Foto Menarik

Kedung Pengilon


Tempat wisata jaman now harus punya banyak spot foto menarik agar bisa membuat para pengunjung senang. Di Kedung Pengilon ini banyak spot foto menarik mulai dari taman bunga, jembatan, bebatuan di bendungan dan yang lainnya.

4. Ingin Melihat Pemandangan

Kedung Pengilon


Tujuan saya datang ke Kedung Pengilon yaitu saya ingin melihat pemandangan yang indah mulai dari bendungan dengan dikelilingi bebatuan, air bendungan yang mengalir ke sungai, hingga bukit-bukit yang menjulang tinggi.

5. Ingin Hidup Sehat

Saya datang ke Kedung Pengilon dengan jalan kaki selama berangkat dan pulang maka saya ingin melatih diri saya untuk rajin jalan kaki agar tetap sehat dan terhindar dari segala penyakit yang berbahaya.

Itulah cerita hari Minggu saya saat ke Kedung Pengilon. Lalu, sudahkah kalian pergi ke Kedung Pengilon? Untuk kalian warga Kendal dan sekitarnya maka jangan lupa untuk datang ke Kedung Pengilon saat hari libur!

2 komentar

  1. Aku! Aku! Aku belum pernah ke sini, ke Kendal juga belum pernah 😂
    Ini kali pertama aku lihat objek wisata berupa bendungan, kalau dilihat-lihat oke juga untuk tempat rileks sejenak, apalagi dekat dengan rumah kak Siti, jadi bisa sering-sering mampir buat hirup udara segar ya kak 😆
    Aku selalu suka dengan objek wisata yang berbau alam gini, karena di daerah tempat tinggalku susah buat nemuin tempat wisata alam terbuka seperti ini 😥
    Tiket masuknya juga termasuk murah jadi khawatir kalau mau sering mampir ke sini ya 😆
    Oiya, salam kenal kak Siti 👋🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, Kak. Dulu sebelum dikelola dengan baik kalau masuk Kedung Pengilon itu gratis. Karena sekarang sudah dikelola ya harus bayar tiket masuk senilai lima ribu Rupiah.

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung ke blog Siti Faridah dan meninggalkan komentar 🤩